Diversity of Arts and Culture – DKI Jakarta & Jawa Barat

“RAGAM SENI DAN BUDAYA NUSANTARA”

KARYA : Mahasiswa Seni Rupa Murni.

KARYA LUKISAN BERUKURAN :  200 x 1800cm, menggunakan bahan akrilik di atas kanvas yamg dipisah menjadi enam bagian panel, yaitu masing-masing kanvasberukuran 200 x 300 cm.

Karya ini diciptakan dalam rangka menyambut kedatangan Presiden Republik Indonesia Bapak Joko Widodo yang berkunjung ke ISI Denpasar pada tanggal 23 Juni 2018.  Keenam karya tersebut telah disiapkan oleh mahasiswa dan satu kanvas (kanvas ketiga) dibiarkan kosong yang akan dilukis oleh Bapak Presiden.  Tema karya ini melukiskan keragaman kekayaan seni dan budaya tanah air tercinta Indonesia.  Judul dari karya Ragam Seni dan Budaya Nusantara, melukiskan kekayaan potensi seni dan kebudayaan kepulauan Indonesia dari arah barat, Sumatra dengan Tari Piring dan lembah ngarai dan alam pemandangan yang sangat indah dan maha luas.  Dilanjutkan dengan kesenian Ibu Kota dan Jawa Barat dengan ciri utama kesian dan kebudayaan Betawi dengan Tugu Monas sebagai ikon utama.  Kemudian dilanjutkan dengan kesenian Jawa Tengah dan Jawa Timur dengan ungkapan Tari Wayang orang dan kuda lumping.  Kesenian Bali dan Nusa Tenggara juga mrnjadi bagian sentral dari lukisan ini.  Selanjutnya seni dan budaya dari Kalimantan, Sulawesi, dan Tanah Papua Barat sebagai bagian akhir dari lukisan ini.  Selain tentang keragaman Nusantara, lukisan ini juga berupsys menyatukan semua elemen seni dan budayadalam satu bingkai yangdisebutMerah Putih, bendera pusaka negeri tercinta Indonesia.Painter

Painter :

Ni Putu Novia Faryanti Dewi            

I Made Sangging Bali Marta               

Dony Soma Wiguna                           

I Dewa Ngurah Adhi Parwatha         

I Putu Wisnu Kusuma Widhana

Description  :  This work was created in order to welcome the arrival of the President of the Republic of Indonesia, Joko Widodo, who visited ISI Denpasar on August.. 2018. Six paintings were prepared by the students and one canvas (third canvas) was left blank to be painted by the President. The theme of this work is the diversity of art and culture in Indonesia’s beloved homeland. The title of various archipelago arts and cultures illustrates the rich potential of the Indonesian art and culture of the archipelago from West, Sumatra with Piring/ Plate dance, valley of the canyon, beautiful and vast landscape. Followed by the arts of the Capital City, DKI Jakarta and West Java with the main characteristics of Betawi arts and culture with National Monument (Monas) as the main icon. The other painting comes from Central and East Java with the expressions of wayang orang dance (kind of Puppet dance which performed by real people) and lumping horses dance. Bali and Nusa Tenggara arts are also a central part of this painting. Furthermore, the arts and culture of Kalimantan, Sulawesi, and West Papua Land are the final part of this painting. In addition to the diversity of the archipelago, this painting also aim at the unity of all elements of art and culture in a frame called Merah-Putih (Red-White), the heritage flag of Indonesia beloved country.

Ni Putu Novia Faryanti Dewi, I Made Sangging Bali Marta, Dony Soma Wiguna, I Dewa Ngurah Adhi Parwatha, I Putu Wisnu Kusuma Widhana (The Painters of DKI Jakarta and West Java Provinces)